Langsung ke konten utama

Langkah-Langkah Melakukan Instalasi Sistem Operasi Proprietary dan Open Source serta Cara Melakukan Partisi Harddisknya

Nama : Farid Ardianto

NIM : 200605110101

Kelas : Praktikum Siskom-C

1. Langkah – langkah untuk melakukan instalasi sistem operasi proprietary

Untuk contohnya kita menggunakan sistem operasi Windows 8.1

a) Proses Install Sistem Operasi Windows

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-26.png

Kita hanya perlu memasukkan Settingan yang akan diterapkan dalam pengaturan bahasa default pada Windows. Jika sudah bisa klik “Next”.

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-25.png

Setelah menetapkan pengaturan bahasa defaultnya barulah bisa meneruskan proses instalasi dengan mengeklik ikon ‘Install Now”.



b) Memilih Berkas yang Diinstall

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-24.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-23.png

Pada bagian ini kita disuruh memilih berkas mana yang akan diinstal. Karena dalam file ISO milik Windows terdapat beberapa berkas sekaligus. Tergantung versi  mana yang akan diinstal pada virtual Box-nya. Jangan lupa untuk menceklist peraturan yang telah ditetapkan oleh Windows.



c) Memilih proses Instal Ulang Menyeluruh atau Update

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-22.png

Pada bagian ini kita disuruh untuk memilih kondisi install ulang seperti apa yang kita inginkan. Apakah hanya meng-update berkas lama dengan yang baru ataukah malah menggantinya semua. Lalu pada proses ini kita harus memilih yang Custom agar proses dapat berjalan dengan lancar.



d) Proses Pengaturan Partisi

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-21.png

Pada proses ini kita harus memilih seberapa besar, serta dibagi menjadi beberapa bagian ruang penyimpanan hardisk maupun SSD. Jika ingin membuat satu buah partisi lagi maka pilihlah ‘new’ lalu masukkan besar kapasitas yang diiginkan pada partisi satu maupun partisi ke dua sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Jika dirasa partisi tersebut sudah sesuai harapan maka langkah setelahnya adalah kilk ‘next’.



e) Proses Instalasi

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-20.png

Proses instalasi akan berlangsung dengan sendirinya dan akan memakan waktu yang cukup lama. Kita hanya bisa menunggu nya sampai proses dengan sendirinya.



f) Proses Pengaturan Windows

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-19.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-18.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-17.png

Pada bagian ini kita harus mengucapkan data diri aku yang terkait maupun keterangan lainnya yang diperlukan.



g) Masuk ke Dekstop

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-15.png

Jika proses berhasil maka akan masuk secara langsung ke dalam tampilan desktop. Dan akan memperlihatkan selayaknya operasi sistem Windows 8.



2. Langkah-langkah untuk melakukan instalasi sistem operasi open source

Untuk contohnya kita menggunakan sistem operasi Ubuntu

a) Proses Install Sistem Operasi Linux (Ubuntu)

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-15-1.png

Setelah mengkilk ikon run maka secara otomatis Sistem Operasi Ubuntu akan dijalankan. Pada bagian ini hanya perlu masukkan Settingan yang akan diterapkan dalam pengaturaan bahasa Ubuntu. Selain itu juga kita disuruh untuk memilih apakah Sistem Operasi akan diinstal secara permanen atau secara sementara untuk melakukan percobaan Sistem Operasi pada laptop.



b) Memilih berkas yang akan diinstall

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-17-1.png

Pada proses ini kita disuguhi opsi, yang pertama kita akan menginstal Ubuntu melalui jaringan internet dan mendownload berkas Ubuntu yang paling update. Sedangkan opsi yang kedua kita akan menginstall berkas Ubuntu dari file ISO yang telah diinputkan pada proses sebelumnya. Pilihlah opsi yang kedua lalu kik ikon ‘continue’.



c) Versi Penginstalan yang dipilih

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-18-2.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-19-2.png

Pada proses penginstalan  sistem operasi Ubuntu bagian ini kita di suruh memilih berkasnya akan diinstal pada satu partisi atau  tetap mempertahankan partisi datanya dengan memilih ‘something else’. Setelah terpilih dan klik install now maka akan muncul popup yang berisi keterangan partisi yang tertera seperti dibawah ini:

Disini ada partition #1 of SCSI3 (0,0,0) (sida) as dan partition #1 of SCSI3 (0,0,0) (sida) as ext 4

d) Lokasi Tempat Penginstalan

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-20-1.png

Pada bagian ini kita bisa memilih lokasi di mana tempat kita menginstal sistem operasi dari Ubuntu. Untuk memilih lokasinya kita bisa langsung mengklik ikon pada layar Map sesuai dengan daerah atau ibukota asal negara kita. Ataupun dengan mengetikkan kotak yang kita cari pada ada kolom search.

e) Mengatur bahasa Keyboard

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah img_20211105_182218.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-22-1.png

Proses ini kita bisa memilih bahasa dari keyboard yang akan kita gunakan sehingga akan mempermudah dalam proses pengetikan karena akan diberikan fitur autocorrect sesuai dengan bahasa yang kita pilih untuk bahasa default keyboard. Jika sudah drag layar ke kiri agar kita bisa mengkilk ikon continue.

f) Proses Pemasukan Data Pengguna (User)

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-23-1.png

Pada bagian ini kita disuruh untuk mengisi nama dari pengguna yang bertindak sebagai user. Selanjutnya kita juga harus memberi nama kepada komputernya agar bisa dibuatkan folder usernya. Dan tidak lupa juga kita harus memberi password kepada komputer agar hanya orang tertentu yang bisa login dalam komputer atau laptop. Setelah selesai drag layar ke kiri agar kita bisa mengkilk ikon continue.

g) Proses Instalasi Linux (Ubuntu)

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-24-1.png

Proses instalasi akan berlangsung dengan sendirinya dan akan memakan waktu yang cukup lama. Kita hanya bisa menunggunya sampai proses berhenti dengan sendirinya.

h) Proses Instalasi Selesai

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-25-1.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-26-1.png

Setelah proses instalasi selesai kita disuruh untuk melakukan restart ulang laptop ataupun komputer kita. Setelah selesai maka akan keluar logo Ubuntu dan kita harus menekan tombol Enter agar proses selanjutnya dapat dilanjutkan.

i) Proses Konfirmasi Pengguna

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-27.png
Jika sudah nanti kita pasti akan dimintai pasword untuk bisa masuk ke dalam tampilan dekstop Ubuntu

j) Masuk ke Dekstop Linux (Ubuntu)

Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-29-1.png

Jika proses berhasil maka akan masuk secara langsung ke tampilan desktop Ubuntu.

3. Langkah-langkah untuk melakukan partisi harddisk pada sistem operasi proprietary

Untuk contohnya kita menggunakan sistem operasi Windows 8.1

  • Menampilkan Kotak dialog box  bantuan pada Windows dengan mengklik ikon Win + X atau mengklik kanan pada tampilan windows dipojok kiri bawah. Setelah menanampilkan kotak dialog bantuan pada Windows, maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini. Lalu pilihlah Disk Management untuk membuka fitur untuk melakukan pengaturan kepada Hardisk yang kita punya.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-31.png



  • Selanjutnya di dalam Disk Management kita dapat membagi partisinya menjadji dua bagian. Langkah selanjutnya adalah mengklik kanan pada bagian Disk C: ataupun Disk manapun yang mau kita bagi partisinya menjadi dua bagian. Pada gambar dibawah saya menyontohkan dengan menggunakan Disk C: untuk dibagi menjadi dua bagian, karena hanya partisi tersebut saja yang mempunyai kapasitas yang memungkinkan.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-32.png



  • Setelah berhasil maka kita selanjutnya harus memilih ikon Shirnk Volume untuk mengecilkan ukuran pada Disk ( C: ) yang besaranya telah kita tentukan sebelumnya sebagai ukuran partisi memori utamanya. Yang sisanya nanti baru akan kita gunakan sebagai ukuran dari partisi yang ke dua.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-33.png



  • Di dalam kotak dialog box  Shrink ( C: ) kita dapat melihat beberapa bagian. Pada bagian total size kita diperlihatkan dari besar ukuran partisi ( C: )  sebelum dilakukan proses Shrink volume dalam ukuran MB. Lalu pada bagian Size Available itu menunjukan pada kita berapa besar jumlah memori yang dapat kita susutkan atau kurangi dari partisi ( C: )  dalam ukuran MB. Kolom selanjutnya dapat kita gunakan untuk menyusutkan ukuran dari partisi (C: ). Kita masukan 8 GB untuk besar memori yang akan digunakan sebagai penyimpanan lokal Disk (D: ). Karena ukuran yang didukung hanya dalam bentuk MB saja, maka kita perlu mengubahnya dalam bentuk MB juga. Caranya adalah dengan mengkalinya dengan 1.024, karena sebesar itulah jika 1 GB diubah kedalam MB. Maka besarnya 8 x 1.024 adalah 8.192, selanjutnya adala mengisikannya ke dalam kolom shrink. Maka kolom selanjutnya akan menampilkan sisa dari kapasitas Partisi ( C: )  dalam ukuran MB. Jika sudah selesai maka hanya perlu mengkilk ikon Shrink. Maka proses Shrink Disc (C: ) akan dilakukan dengan segera.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-35.png



  • Jika proses berhasil berjalan dengan lancar, maka pada bagian Disk 0 akan menampilkan kolom yang berwarna hitam dengan bertuliskan Unlocated. Yang berarti adalah jumlah memori yang tidak mengikuti partisi manapun. Serta tidak bisa diisi maupun digunakan sebagai penyimpanan karena tidak diberi nama serta alamat untuk menyimpan sebuah data.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-36.png



  • Langkah selanjutnya adalah menggunakan jumlah memori yang bersifat Unlocated untuk digunakan sebagai besar kapasitas dari lokal disk atau partisi yang ke dua. Caranya adalah dengan mengklik kanan pada kolom Disk 0 bagian Unlocated untuk membuka kotak dialog box bantuan. Jika berhasil muncul selanjutnya kita hanya perlu mengkilk bagian New Simple Volume untuk membuat partisi yang baru.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-37.png



  • Selanjutnya akan tampil kotak dialog box New Simple Volume Wizard kita hanya perlu mengklik Next untuk melanjutkan prosesnya.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-38.png
  • Selanjutnya kita disuruh untuk memasukkan kapasitas dari penyimpanan partisi yang kedua. Pada kotak dialog tertera besar maximum ukuran partisi ke dua yang dimungkinkan, lalu juga ada besaran minimum partisi yang sebesar 8 MB. Dan ada juga kolom tempat kita menetapkan ukuran dari partisi yang ke-dua. Untuk jumlah besarnya kita masukan semuanya saja karena kita hanya akan membuat sebuah partisi saja tidaklah lebih. Selanjutnya klik ikon  Next untuk melanjutkan proses pembuatan partisi yang ke-dua.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-39.png



  • Selanjutnya akan muncul kotak dialog box yang bertugas sebagai pemberi nama kepada partisi yang baru. Disini saya memberi dengan inisial ( F: ) sesuai dengan nama yang dimungkinkan pada pengaturan komputer. Biasanya akan diberi dengan nama ( D: ) sebagai pengaturan defaultnya, tetapi itu tidak terjadi karena penamaan D maupun E telah digunakan untuk menamai CD-ROM 0 dan 1. Setelah selesai maka selanjutnya adalah dengan mengeklik ikon next.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-40.png



  • Selanjutnya akan muncul kotak dialog box sebagai pengaturan format dari partisi baru yang akan dibuat. Kita bisa mengubahnya sesuai dengan keperluan kita. Tetapi jika dirasa tidak perlu kita bisa melanjutkannya dengan mengklik ikon next.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-43.png



  • Sebelum proses dilakukan maka akan kita lihat dialog box yang akan menampilkan pengaturan serta nama partisi baru yang akan kita buat agar kita bisa melakukan pengecekan sebelum dibuatnya partisi baru. Jika sudah benar maka hanya perlu mengklik ikon finish. Untuk melanjutkan proses akhirnya, maka partisi baru akan segera dibuatkan oleh Disk Management.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-44.png



  • Jika berhasil maka akan muncul nama partisi baru pada local Disk 0  yang dapat kita lihat pada kolom maupun list dari disk partisi yang ada. Yang muncul dengan nama yang telah kita terapkan sebelumnya. Maka proses pembuatan partisi baru bernama New Volume (F: ) telah berhasil dengan sempurna.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-05-45.png





4. Langkah-langkah untuk melakukan partisi pada sistem operasi open source

Untuk contohnya kita menggunakan sistem operasi Ubuntu

  • Pada awalnya jika ingin melakukan pembagian terhadap partisinya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengistal Gparted. Untuk membuka terminal agar bisa melakukan pendownloadannya. Dengan cara klik kanan lalu pilih open terminal.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-1.png



  • Jika berhasil maka akan terbuka terminal seperti gambar dibawah ini. Lalu ketikkan pada Terminal dengan perintah “sudo apt-get update” lalu tekan ‘Enter’.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-2-1.png



  • Setelah itu, kita akan dimintai pasword dari Ubuntu kita, dan kita hanya perlu mengisikannya dengan paswordnya dengan benar, lalu klik ‘Enter’ sekali lagi. Maka proses update akan berlangsung secara sendirinya.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-3-1.png



  • Jika kita ingin kodingannya bersih dari proses download sebelumnya. Kita juga dapat membersihkannya dengan cara menggunakan perintah clear lalu tekan ‘Enter’ sekali lagi. Maka semua proses akan di wipe out.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-5-1.png



  • Lalu kita bisa melakukan proses donwload source system dari GParted dengan mengetikkan perintah “sudo apt install gparted” lalu tekan ‘Enter’ maka proses download akan dimulai.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-6-1.png



  • Jika muncul pertanyaan continue kita hanya perlu mengetikkan ‘y’ lalu tekan sekali lagi tombol ‘Enter’. Maka proses pendownloadan software GParted akan segera dimulai.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-7-1.png
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-8-1.png



  • Jika prosesnya sudah selesai kita bisa mengetikkan exit lalu klik 'Enter' untuk keluar dari Terminal.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-9-1.png



  • Jika sudah benar maka kita hanya perlu melanjutkan proses pembagian partisi dengan menggunakan gparted yang sudah terpasang sebelumnya.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-10-1.png



  • GParted akan mengkonfirmasi kita apakah user yang sebenarnya, dengan cara meminta kita memasukkan kembali pasword  dari Ubuntu.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-02-11-1.png



  • Pada bagian seperti gambar dibawah ini adalah gambaran dari partisi /sda. Yang termasuk ke dalam sistem utama  dan kita tidak dapat membagi partisi ini maka kita hanya perlu pergi ke partisi /sdb nya dengan mengkilk ikon pada gambar dibawah ini.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-7-1.png



  • Maka kita akan diarahkan ke partisi /sdb yang bisa kita bagi sesuai dengan kesukaan kita. Langkah awal adalah dengan mengeklik kanan pada partisi yang akan dibagi menjadi dua bagian.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-06-15.png



  • Setelah muncul kotak dialog perintah maka kita hanya perlu mengklik ikon Resize/Move.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-1-1.png



  • Setelah itu akan muncul kotak dialog boks Resize/Move. Lalu kita bisa menggesernya pada ikon geser yang ditunjukkan oleh panah dibawah ini. Atau jika ingin lebih detailnya kita bisa mengisikan berapa yang akan kita buang pada kolom Free Space Following sesuai dengan ukuran yang kita inginkan. Misal kita ingin membuat partisi baru sebesar 20% dari 10 GB, maka kita harus mengisikannya sebesar 2048 MB yang berarti setara dengan 2GB.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-2-1.png



  • Jika berhasil maka akan muncul item Unlocated. Yang merupakan partisi kosong yang dapat kita gunakan sebagai partisi baru nantinya. Baik pada bagian kolom maupun pada bagian pilihan partisi.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-3-1.png



  • Untuk membuat partisi keduanya kita hanya perlu mengklik kanan. Lalu setelah muncul kotak dialog box, kita hanya perlu memilih ikon New.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-4-1.png



  • Maka kita akan diarahkan kepada kotak dialog box created new partition. Karena kita akan menggunakan semua memory yang tidak kita gunakan maka kita hanya perlu mengkilk ikon add. Untuk melanjutkan proses pembuatan partisi baru.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-5-1.png



  • Jika berhasil muncul partisi baru pada bagian kolom maupun pada bagian pilihan partisi. Maka selamat anda telah selesai membagi partisi anda ke dalam dua bagian yang berbeda.
Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah 2021-11-04-6-1.png

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Ekspor dan Import Database LARAGON

 Cara Ekspor Klik kanan database pilih “Export” Centang pada tabel yang diinginkan Pada bagian ini pastikan centang pada bagian create table (untuk membuat tabel), jika tidak memiliki database sebelumnya bisa dengan create database. Pada opsi Drop (membuang database atau table sebelumnya jika ada) berguna dalam mengosongkan database atau tabel agar semua isinya baru. Pada bagian data ini bermaksud dalam SQL yang akan dibuat apakah menyertakan data yang ada dalam tabel No data: hanya membuat tabel saja Delete + Insert: membuang isi tabel sebelumnya dan mengganti dengan isi tabel yang baru. Insert: menambahkan isi dalam table Lalu pada bagian lainnya tidak perlu diubah selain hanya memberi nama file serta tempat dimana meletakkannya Lalu klik “EKSPORT” Mengimport Database Pada bagian Query klik kanan Lalu pilih “Load SQL” Lalu Pilih database Jika sudah silahkan “Klik OK” Jika ingin merubah nama database silahkan copy nama database sebelumnya Lalu tekan shortcut “CTRL + F” Lalu pastek...

kuk

Kabel using System . Collections . Generic ; using UnityEngine ;   public class gerak : MonoBehaviour {     public float c;     public float f;       public Rigidbody rb;           // Start is called before the first frame update     void Start ()     {         rb = GetComponent < Rigidbody >();     }       // Update is called once per frame     void Update ()     {         if (Input. GetKey (KeyCode.A)){             // rb.transform.position = new Vector3(transform.position.x - c * Time.deltaTime, transform.position.y, transform.position.z);             rb.transform.position = new Vector3 (transform.position.x - c , transform.position.y, transform.position.z);         } ...